6 Januari 2012

Sejarah Perkembangan Linux di Indonesia

Sejarah Perkembangan Linux Indonesia dan Dunia
Linus Torvalds (Bapak Linux)
Sejarah Linux dimulai oleh seorang mahasiswa Finlandia yang bernama Linus Torvalds. Pada awalnya Linux merupakan sebuah proyek hobi yang diinspirasikan dari Minix, yaitu sistem UNIX kecil yang dikembangkan oleh Andrew Tanenbaum. Sekitar bulan Agustus 1991 Linux versi 0.01 berhasil dikerjakan. Kemudian pada tanggal 5 Oktober 1991, Linus mengumumkan versi resmi Linux, yaitu versi 0.02 yang hanya dapat menjalankan shell bash (GNU Bourne Again Shell) dan gcc (GNU C Compiler).

Sistem UNIX pada linux saat ini sudah sangat lengkap, karena bisa digunakan untuk jaringan komputer, mengembangkan software dan bahkan untuk mendukung pekerjaan manusia. Menggunakan Linux sekarang merupakan alternatif sistem operasi yang jauh lebih murah bila dibandingkan dengan sistem operasi komersial (misalnya Windows 9.x/NT/2000/ME). Linux mempunyai perkembangan yang sangat cepat, karena Linux dikembangkan oleh beragam kelompok orang atau organisasi.

Keragaman ini termasuk tingkat pengetahuan, pengalaman serta geografis. Dengan menggunakan internet untuk menjalin komunikasi termasuk keragaman tingkat pengetahuan dan pengalaman serta geografis memungkinkan Linux dengan cepat berkembang.
Kernel Linux dikembangkan dengan usaha yang independent, banyak aplikasi yang tersedia, sebagai contoh, C Compiler menggunakan gcc dari Free Software Foundation GNU’s Project. Compiler ini banyak digunakan pada lingkungan Hewlett-Packard dan Sun.

Saat ini, banyak aplikasi Linux seperti spreadsheet, word processor, database dan program editor grafis yang memiliki fungsi dan tampilan seperti Microsoft Office, yaitu Star Office digunakan untuk keperluan kantor. Bahkanversi Corel untuk Linux dan aplikasi seperti Matlab yang pada Linux dikenal sebagai Scilab pun sudah ada.

Pendistribusian dan pengembangan Linux dikenal dengan Distro. Distro adalah bundel dari kernel Linux, beserta sistem dasar linux, program instalasi, tools basic, dan program-program lain yang bermanfaat sesuai dengan tujuan pembuatan distro Linux.

Distro Linux yang sudah memasyarakat, diantaranya :
RedHat, adalah distribusi yang paling populer di Indonesia, karena instalasi dan pengoperasiannya yang mudah. Dan RedHat merupakan distribusi Linux pertama di Indonesia.

Debian, Debian menggunakan .deb dalam paket instalasi programnya. Debian lebih mengutamakan kestabilan dan kehandalan, meskipun mengorbankan aspek kemudahan dan kemutakhiran program.

Mandrake, merupakan varian distro RedHat yang dioptimasi untuk pentium. Kalau komputer kita menggunakan pentium ke atas, umumnya Linux bisa jalan lebih cepat dengan Mandrake.

WinLinux, distro yang dirancang untuk diinstall di atas partisi DOS (WIndows). Jadi untuk menjalankannya bisa di-klik dari Windows. WinLinux dibuat seakan-akan merupakan suatu program aplikasi under Windows.

Slackware, merupakan distribusi yang pernah merajai di dunia Linux. Hampir semua dokumentasi Linux disusun berdasarkan Slackware. Dua hal penting dari Slackware adalah bahwa semua isinya (kernel, library ataupun aplikasinya) adalah yang sudah teruji. Sehingga mungkin agak tua tapi yang pasti stabil. Yang kedua karena dia menganjurkan untuk menginstall dari source sehingga setiap program yang kita install teroptimasi dengan sistem kita. Ini alasannya dia tidak mau untuk menggunakan binary RPM dan sampai Slackware 4.0, ia tetap menggunakan libc5 bukan glibc2 seperti yang lain.

SuSE, distribusi yang sangat terkenal dengan YaST (Yet another Setup Tools) untuk mengkonfigurasi sistem. SuSE merupakan distribusi pertama dimana instalasinya dapat menggunakan bahasa Indonesia.

Artikel Terkait :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar